Pengaplikasian Green Design Sederhana untuk Rumah Tinggal
29 March 2022
Rumah tempat tinggal karya mschiffm (sumber : pixabay.com)
Hallo teman – teman semua, tau nggak sih jika kerusakan terhadap
lingkungan semakin meningkat setiap harinya? Hal tersebut dikarenakan aktivitas
manusia itu sendiri, seperti perusakan hutan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Nah, dari sanalah dapat terjadi peningkatan pemanasan global. Sebagai upaya
untuk mengurangi pemanasan global, kita dapat menerapkan green design pada
rumah tinggal loh, tidak hanya pada bangunan bertingkat tinggi saja.
Selama ini banyak yang
mengira jika konsep green design hanya bisa diterapkan di bangunan gedung
bertingkat tinggi. Sehingga tidak memungkinkan untuk masyarakat berpenghasilan
rendah (MBR) ataupun masyarakat berpenghasilan menengah menerapkan konsep green
design. Dari sinilah peran arsitektur sangat dibutuhkan untuk mendesain rumah
dengan konsep green design, dimana tidak hanya menyehatkan bagi penghuni rumah,
tetapi juga bisa membantu mengurangi pemanasan global
Ruang Terbuka Hijau/Taman
Rumah matahari terbenam karya mschiffm (sumber : pixabay.com)
Konsep green design tentu tidak jauh – jauh dari tanaman dan bagaimana keselarasan dengan alam ataupun lingkungan sekitar dari bangunan rumah tersebut. Dari sini kita harus pandai – pandai dalam mendesain bagaimana penataan ruang, bentuk bangunan, dan bisa menempatkan ruang terbuka hijau dari luas tanah yang akan dibangun. Ruang terbuka hijau ini dapat ditanami dengan rumput ataupun tanaman bunga, akan tetapi alangkah lebih baik jika dapat ditanami pepohonan yang mampu mengurangi polusi udara dan dapat memberikan kesan sejuk.
Pengaplikasian Tanaman di Dalam Ruangan
Ruang tamu sofa karya Skitterphoto (sumber : pixabay.com)
Menaruh beberapa tanaman di dalam ruangan juga bisa dilakukan dan sangat bermanfaat loh. Selain bisa digunakan untuk aksen dari ruangan, tanaman juga bisa menyaring udara kotor yang ada di ruangan dan membuat suasana rumah menjadi lebih sejuk, terasa hijau dan nyaman. Pemilihan tanaman ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan ruang.
Memperbanyak jendela atau bukaan
Ruang tamu kondominium karya ErikaWittlieb (sumber : pixabay.com)
Selain menaruh tanaman, kita juga perlu nih membuat banyak bukaan. Bukaan di sini tidak hanya jenda, tetapi juga bisa pintu dan jendela pada atap. Dengan memperbanyak bukaan ini tentu akan meminimalisir penggunaan listrik, karena pencahayaan sudah dapat dilakukan dengan menggunakan jendela itu sendiri dan jendela pada atap. Adanya banyak jendela ini juga bisa memaksimalkan sirkulasi udara secara alami pada rumah tinggal, sehingga akan menyehatkan bagi penghuni rumah.
Penggunaan Material Ramah Lingkungan
Meja konferensi karya StartupStockPhotos (sumber : pixabay.com)
Arsitektur atap karya Terranaut (sumber : pixabay.com)
Setelah pepohonan dan tanaman, kita juga bisa menggunakan material yang ramah lingkungan, dimana material tersebut dapat mendekatkan kita dengan alam karena memiliki kesan alami, seperti batu bata yang mengingatkan kita pada tanah, kayu dan pohon. Material ramah lingkungan ini juga bisa didapatkan dengan mudah. Misalnya menggunakan baja ringan sebagai rangka atap, penggunaan rangka atap baja ringan ini dilakukan sebagai pengganti material kayu sehingga bisa meminimalisir penebangan pohon. Baja ringan ini juga lebih kuat dari pada kayu, anti karat dan mudah dipasang.
Wujudkan Desain Bangunan Impian Anda