Desain rumah di lahan berkontur selalu menarik dan menantang. Suatu ketika klien datang ke kami request untuk didesainkan rumah tinggal di daerah Samigaluh, Kulonprogo. Suatu daerah di pinggir Kota Yogyakarta, sekitar 1,5 jam dari pusat kota, yang masih berupa perbukitan asri, sejuk, dan alami. Lahan seluas sekitar 8.700 m2 ini sangat menarik dan menantang karena konturnya yang cukup ekstrim. Perbedaan elevasi tanah paling atas dan paling bawah hingga 10 m.

Kebutuhan pengguna selalu menjadi pertimbangan mendasar dalam desain. Profil keluarga, usia, pekerjaan, usia, gaya hidup, filosofi hidup setiap penghuni rumah yang berbeda2, membuat desain rumah tinggal selalu spesial. Seperti pada rumah ini:
✔️ Lingkungan pedesaan yang masih kental solidaritas warganya menginspirasi penghuni rumah untuk membuat teras yang cukup luas untuk kegiatan warga.
✔️ Ayah yang akan memasuki masa pensiun ingin memiliki ruang untuk lebih banyak bersantai, membaca buku, menikmati pemandangan.
✔️ Ibu yang memiliki catering menginginkan dapur yang luas.
✔️ Dan anak mereka hanya satu jadi hanya butuh satu kamar anak.

Menyikapi kondisi lahan berkontur, akhirnya rumah dibuat split 2 level dengan perbedaan elevasi 1 m. Level atas untuk carpot, teras, dapur & ruang makan, area cuci & jemur, serta gudang. Level bawah untuk ruang keluarga, kamar utama, kamar anak, dan teras belakang. Pada level bawah terdapat ruang keluarga, kamar tidur utama, dan kamar tidur anak. Ruang keluarga juga dibuat open layout dengan luas 6x6 m.

Rumah Samigaluh didesain dengan konsep minimalis tropis. Karena lokasinya berada di perkampungan, desainnya dibuat tidak terlalu mencolok. Dinding dominasi warna putih dengan aksen terakota, pintu jendela kayu yang didesain lebar + roster tanah liat untuk penghawaan alami, serta atap miring dengan tritisan lebar. Untuk pengolahan landscape di lahan berkontur menggunakan dinding penahan tanah batu kali yang dibuat berundak. Kebetulan sekali pemilik rumah juga memiliki hobi bercocok tanam.